Sejarah
Singkat Ilmu Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan
timbulnya kelangkaan.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, ο?κος
(oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos),
atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai
“aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud
dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan
data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa
cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi.
Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs
normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan
sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori
ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti
misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada
dasarnya ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang
mempelajari pilihan manusia.
Sejarah
perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam
ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith
mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai
seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran
ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi
tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran
dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik.
Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible
hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran
pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble
hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi
Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi
terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and
Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung”
dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti
: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist,
dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang
ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich
Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein
Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Sistem Ekonomi .
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan
atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan
dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran
kecil yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu
subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu
kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
a. Sarana pendorong untuk melakukan produksi
b. Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan
individu
c. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi
barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Macam-macam SistemEkonomi
Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan
ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional adalah
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi
yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya
mengandalkan alam dan tenaga kerja.
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas) adalah
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi
dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam
bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
3. sistem ekonomi Komando (Terpusat) adalah
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana
peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang
akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi,
serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
4. Sistem Ekonomi Campuran adalah
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi
pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
Prinsip Ekonomi Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
BARANG
KONSUMSI DAN BARANG MODAL :
Barang atau
komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki
nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan
untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Barang yang
sering kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-
Berwujud.
-
Memiliki
nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
- Bila digunakan, nilai, manfaat dan
bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis.
Menurut cara memperolehnya, barang
dapat dikelompokan menjadi :
Barang ekonomi adalah barang
berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang
tersedia. Contoh sederhananya adalah beras, semua orang Indonesia rata-rata
mengkonsumsi beras, akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga ketika
terjadi kelangkaan pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk
menyesuaikan dengan permintaan yang ada.
Jenis-jenis barang ekonomi:
Berdasarkan segi kepemilikan:
- Barang privat, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki seseorang.
- Barang publik, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan umum.
Berdasarkan segi pemakaian:
- Barang konsumsi, yaitu barang yang bisa langsung memenuhi kebutuhan, contohnya makanan.
- Barang produksi, yaitu barang yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang lain, contohnya mesin.
barang bebas adalah
barang berguna yang jumlah persediaannya lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah permintaannya. Contohnya udara, air sungai, pasir di sungai. Berbeda
halnya jika yang dijadikan contoh adalah air PDAM, air ini adalah barang
ekonomi, karena persediaan terbatas, tapi permintaan jauh lebih banyak.
Sumber Daya atau Faktor-faktor Produksi Ekonomi:
Sumber Daya atau Faktor-faktor Produksi Ekonomi:
Kegiatan
produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan
dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia,
modal dan kewirausahaan.
Faktor-faktor Produksi
Sumber:
http://pakkatnews.com/sejarah-perkembangan-ilmu-ekonomi.html
http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/pengertian-sistem-ekonomi/
Buku Ekonomi 1 (yudistira) Dra.Hj. Sukwiaty dkk
http://oziekonomi.wordpress.com/materi/materi-kelas-x/faktor-faktor-produksi/
|