MASALAH EKONOMI
Masalah
Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari baik
masalah dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Berdasarkan
pada keterbatasan pada sumber daya yang ada maka manusia harus memilih
barang-barang mana yang perlu dihasilkan agar mendapatkan hasil kepuasan yang
maksimum. Karenanya, timbullah 3 masalah-masalah pokok ekonomi berikut ini:
a.Apa
(What) adalah Barang dan jasa apa saja yang akan
diproduksi dan dalam jumlah bera, harus ditentukan. Dari sekian banyak
barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk diproduksi!. Keputusan
produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun juga untuk
menghasilkan keuntungan maksimum.
b.
Bagaimana (How) adalah
siapa yang akan melaksanakan, menggunakan sumber daya apa saaja, dengan
teknologi apa barang-barang tersebut dihasilkan, dan seberapa besar skala
produksinya. Hai ini dibutuhkan dalam rangka penyesuaian perkembangan
zaman. Beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan ini yaitu
pilihan sumber kombinasi yang digunakan, perencanaan proses untuk mendapatkan
keuntungan, dan pertimbangan faktor eksternal: harga, perekonomian, suku bunga,
biaya produksi, inflasi, valuta asing dan lain-lain.
c.
Siapa pelalu Produksi (Who)
adalah di zaman modern, banyak pihak yang bisa melakukan produksi
seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah salah satu modernisasi,
yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti setiap pihak memiliki keterampilan dan
keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.Pertimbangan mengenai
pelaku produksi merupakan hal yang penting karena setiap pihak memiliki
kelebihan untuk memproduksi lebih baik.
d.
Untuk siapa (For Whom)
adalah barang di produksi apakah untuk segmen pasar tertentu, atau
masyarakat umu.
Pokok Masalah Ekonomi
Teori-teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi maslah ekonomi apakah
yang sebenarnya yang dihadapi manusia di muka bumi ini. Secara umum ada dua
buah teori umum yang mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada dalam
ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern.
a)
Pokok Masalah Ekonomi Klasik adalah Maslah ekonomi klasik adalah
ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini
bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan
melakukan apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut
sebagai kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan
manusia telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari
segi produksi, distibusi, dan konsumsi.
b)
Pokok Masalah Ekonomi Modern adalah Pokok
permaslaaan ekonomi modern terangkum dalam dua kata kunci, kelangkaan dan
pilihan. Yang pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga muncul empat
pertanyaan mendasar tentang what, how, who, dan for whom tersebut. Walaupun
setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya
berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem ekonomi.
Faktor-faktor yang menyebabkan Masalah Ekonomi:
a.Pengangguran.
Pengangguran adalah masalah ekonomi yang paling
krusial, karena kenyataannya lapangan pekerjaan yang tersedia tidak memungkin
dengan jumlah peminat kerja yang sangat banyak. Hal ini lah yang membuat
pemerintah bingung untuk menangani masalah ini. Untuk menanggulanginya,
pemerintah menggalakan dunia usaha agar dapat membantu menyerap pengangguran.
b.Kemiskinan.
Masalah ini adalah masalah yang menghantui dari
pemerintah yang satu ke pemerintah lainnya. Masalah ini tidak akan pernah
tuntas, karena masalah ini adalah masalah yang muncul terus menerus. Bahkan
tujuan yang paling penting dalam ilmu ekonomi adalah memberantas kemiskinan.
c. Harga.
Masalah ekonomi yang satu ini pasti muncul ke
permukaan saat perayaan hari besar keagamaan. Harga selalu membumbung tinggi
saat perayaan hari besar keagamaan, apalagi harga Sembilan bahan pokok
(Sembako). Ibu Rumah tangga selalu mengeluh tentang harga Sembako yang naik
tinggi.
d. Profit.
Dalam ilmu ekonomi, kita selalu membahas masalah ini.
Bagaimana kita dapat memperoleh laba dengan modal yang sekecil kecilnya. Ini
merupakan prinsip utama dalam ekonomi.
e.Inflasi.
Dalam lingkup ekonomi makro, kita akan terus berkelut
dengan masalah yang satu ini. Inflasi dapat diartikan sebagai naiknya harga
barang yang naik terus menerus akibat banyaknya uang yang beredar di masyarakat
terlalu banyak.
f.Hutang.
Saat pemerintah terus menerus melakukan kebijakan
mendorong ekonomi melalui defisit anggaran, permasalahan utang yang membengkak
menghadang di depan. Krisis utang pemerintahpun mulai muncul dan menjalar
seperti apa yang terjadi di Eropa. Selain itu, kebijakan moneter longgar
menyebabkan uang beredar meningkat dan mendorong harga-harga ikut naik. Apabila
defisit fiskal tadi dimonetisasi, inflasi yang tinggi kemudian menjadi ancaman.
Akibatnya, suku bunga mulai harus ditingkatkan, dan langkah pemulihan ekonomi
kembali terhambat.
g.Sistem Ekonomi.
Sistem Ekonomi pasti akan selalu bergam di setiap
negara. Sebut saja sistem ekonomi sosialis, kapitalis dan campuran dan
sebagainya. Namun sekarang ini di dunia disebut sebut memasuki fase non
ideologis dimana sistem ekonomi melebur menjadi satu.
h. Ekonomi
Politik.
Di era sekarang ini, ilmu ekonomi tidak bisa berdiri
sendiri. Masalah ekonomi tidak dapat diselesaikan dengan memakai pandangan
tunggal (ekonomi saja). Oleh sebab itu, politik terintegrasi untuk melihat
permasalahan secara lebih luaus dan dalam.
i.Kesejahteraan.
Kesejahteraan adalah lawan dari kemiskinan. Masalah
ini tergolong popular dalam ekonomi karena pada hakikatnya setiap orang ingin
kaya, makmur dan ingin mempunyai banyak uang. Semua itu tertuju pada kata
kesejahteraan.
j.Pertumbuhan Ekonomi.
Dari pandangan ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi
suatu negara mencerminkan menaiknya atau menurunnya situasi ekonomi suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari aspek Produk Domestik Bruto,
total ekspor impor dan lain sebagainya.
Tujuan dan
Kebijakan Ekonomi:
Kebijakan ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah kebijakan
pemerintah dalam mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi,
kebijakan ini dapat pula mencakup di dalamnya sistem untuk menetapkan sistem
perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah serta pasar tenaga kerja,
kepemilikan nasional, dan otonomi daerah dari intervensi pemerintah ke dalam
perekonomian. Kebijakan ekonomi merupakan seperangkat perencanaan yang mengacu
pada tindakan, pernyataan, dan pengaturan yang dibuat oleh pemerintah dalam
mengambil keputusan di bidang ekonomi dan menyangkut kepentingan
umum. Semua kebijakan ekonomi yang dibuat oleh pemerintah pasti memiliki
tujuannya masing-masing, diantaranya:
1. Untuk mengontrol lajunya pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan,
2. Untuk meningkatkan kenaikan standar hidup
rata-rata, dan
3. Inflasi rendah.
Terkadang kebijakan semacam ini sering dipengaruh juga
oleh lembaga-lembaga internasional seperti International Monetary Fund atau
Bank Dunia serta keyakinan politik dari pihak-pihak yang memegang kekuasaan
Negara saat itu.
Berbagai Kebijakan Ekonomi di Indonesia
Setiap pemerintahan suatu negara pasti memiliki
kebijakan ekonomi untuk menjaga stabilitas perekonomiannya demi kesejahteraan
masyarakatnya. Indonesia memiliki kebijakn ekonomi dimulai dari kebijakan
ekonomi moneter, kebijakan ekonomi fiskal, kebijakan ekonomi baik mikro dan
makro, dan sebagainya.
A. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh
penguasa ( otoritas) moneter ( bank sentral) untuk memengaruhi jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Tujuan kebijakan moneter ada dua yaitu umum dan khusus.
- Tujuan umum kebijakan moneter untuk memengaruhi kondisi
perekonomian agar sesuai dengan yang dikehendaki yakni dengan adanya
pertumbuhan ekonomi.
- Tujuan khusus kebijakan moneter untuk menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar untuk mencapai target-target tertentu dalam bidang
ekonomi.
Kebijakan moneter dibagi 2 instrumen, yaitu :
1. Kebijakan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif biasanya
berupa campur tangan bank sentral secara langsung terhadap kebijakan perbankan.
Adapun beberapa instrumen yang termasuk kebijakan
moneter kuantitatif, yaitu:
a) Operasi pasar terbuka
Yaitu kebijakan pemerintah dalam memperjualbelikan
surat berharga pada masyarakat.
b) Politik diskonto
Yaitu kebijakan pemerintah untuk memengaruhi nilai dan
jumlah uang yang beredar dengan instrumen yang digunakan adalah tingkat suku
bunga pada bank- bank umum.
c) Kebijakan kas ratio ( persediaan
kas)
Yaitu kebijakan pemerintah untuk memengaruhi nilai dan
jumlah uang yang beredar dengan instrumen dana cadangan ke dunia ( cash Ratio)
yang tersedia di bank umum.
d) Kebijakan Uang Longgar ( Easy
Money)
Yaitu kebijakan yang digunakan untuk mengatasi deflasi
( menambah jumlah uang yang beredar) yang dipakai pemerintah untuk mempermudah
syarat kredit dengan tujuan meningkatkan produksi.
e) Kebijakan Uang Ketat ( Tight
Money )
Yaitu kebijakan yang digunakan pemerintah dengan
menerapkan kredit selektif untuk membatasi jumlah uang yang beredar ( menekan
laju inflasi ).
2. Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya
berupa pengawasan dan imbauan bank sentral kepada kegiatan perbankan. Jadi,
bank sentral tidak campur tangan secara langsung.
Adapun beberapa instrumen yang termasuk kebijakan
moneter bersifat kualitatif, diantaranya:
a) Pengawasan pinjaman secara
selektif ( kredit selektif)
Yaitu kebijakan yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.
b) Imbauan Moral ( Moral Suasion)
Yaitu kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia untuk
memengaruhi setiap lembaga keuangan dan individu yang bergerak dalam bidang
moneter melalui himbauan agar mereka bertindak sesuai dengan otoritas moneter (
BI ).
B. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah mengenai
pengeluaran dan penerimaan negara. Kebijakan fiskal mencakup 2 instrumen yaitu:
1. Kebijakan fiskal bersifat kuantitatif
Yaitu mengenai jumlah uang yang akan dibelanjakan .
2. Kebijakan fiskal bersifat kualitatif
Yaitu mencakup skala prioritas dalam pembelanjaan.
C. Kebijakan Ekonomi Mikro dan Makro
Adapun contoh dari kebijakan pemerintah dalam ekonomi
mikro, yaitu :
a) Penetapan Harga Minimum
Penetapan ini dilakukan oleh pemerintah untuk
melindungi produsen.
b) Penetapan Harga Maksimum
Penetapan ini dilakukan oleh pemerintah untuk
melindungi Konsumen.
Adapun contoh dari kebijakan pemerintah dalam ekonomi
makro, yaitu :
a) Penentuan Tingkat Bunga Bank
Kebijakan ini akan dilakukan oleh pemerintah jika
inflasi sudah terlampau tinggi.
b) Penambahan Jumlah uang yang beredar
Kebijakan ini akan dilakukan pemerintah jika terjadi
deflasi .
Tujuan Kebijakan Ekonomi
1. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Tujuan ini dapat dicapai dengan bertambahnya
kuantitas dan kualitas factor-faktor produksi dalam jangka panjang
seperti tenaga kerja, modal dan teknologi, sehingga kapasitas produksi nasional
terus dapat ditingkatkan.
2. Mewujudkan keadaan ekonomi yang stabil.
Keadaan ekonomi yang stabil dapat dicapai dengan
kestabilan tingkat pendapatan dan penggunaan tenaga kerja yang penuh.
Kekurangan pengeluaran agregat merupakan faktor yang terpenting yang
menimbulkan keadaan tersebut. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang berusaha
menambah pengeluaran agregat biasanya hanya mampu mengurangi pengangguran
tetapi tidak selalu dapat mencapai kegiatan perekonomian pada penggunaan tenaga
kerja.
3. Menghindari inflasi.
Tingkat inflasi dapat dikendalikan dengan menjaga
kestabilan dalam tingkat harga, kestabilan ekspor dan impor yang menjamin
keamanan neraca pembayaran.
4. Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
Dua tujuan ini sulit diciptakan sekaligus
karena bagaikan dua sisi mata uang, apabila kebijakan pemerintah
meningkatkan pengeluaran mungkin dapat meningkatkan kesempatan kerja
tetapi tidak dapat menjamin stabilnya harga-harga. Sebaliknya, jika kebijakan
pemerintah mengurangi pengeluaran memang dapat menekan inflasi tetapi tidak
dapat mengatasi masalah pengangguran.
5. Neraca pembayaran yang tidak defisit.
Sumber defisit neraca pembayaran Indonesia adalah pada
neraca transaksi berjalan dari jasa dan lalu lintas modalnya minus. Oleh karena
itu, diperlukan kebijakan pemerintah di sektor keuangan dan perdagangan yang
dapat menggairahkan ekspor dan investasi luar negeri.
6. Mewujudkan pemerataan dan keadilan pembangunan.
Jika pembangunan ekonomi dan hasil-hasilnya
terdistribusi secara adil ke semua golongan masyarakat maka kemakmuran dapat
dicapai. Namun jika tidak tercapai keadilan, maka akan muncul berbagai gejolak
seperti tuntutan pelaksanaan otonomi khusus dan keinginan sebagian daerah untuk
merdeka.
sumber:
http://ghendri85.wordpress.com/ekonomi-2/permasalahan-ekonomi/
http://indradermawan.wordpress.com/2011/03/20/definisi-dan-masalah-pokok-ekonomi/