MANUSIA DAN KEADILAN
Manusia tidak dapat lepas dari yang namanya keadilan. apalagi bagi kita yang hidup di negara yang menjunjung tinggi nilai hukum. Zaman sekarang sulit sekali menemukan keadilan, seolah-olah sekarang keadilan bisa dibeli dengan uang . padahal keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" .
Menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" .
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang
menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan
dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri
tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya.
Dengan
demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang
tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena
pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Keberpihakan karena
faktor-faktor terakhir—bukan berdasarkan pada kebenaran– dalam Al Quran
disebut sebagai keberpihakan yang mengikuti hawa nafsu dan itu dilarang
keras.
Mengapa
Islam menganggap sikap adil itu penting? Salah satu tujuan utama Islam
adalah membentuk masyarakat yang menyelamatkan; yang membawah rahmat
pada seluruh alam –rahmatan lil alamin (QS Al Anbiya’ 21:107). Ayat ini
memiliki sejumlah konsekuensi bagi seorang muslim. Pertama,
seorang muslim harus bersikap adil dan jujur pada diri sendiri, kerabat
dekat , kaya dan miskin. Hal ini terutama terkait dengan masalah hukum.
keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama,
status jabatan ataupun strata sosial.
Oleh
karena itu, seorang muslim wajib menegakkan keadilan hukum dalam posisi
apapun dia berada; baik sebagai hakim, jaksa, polisi maupun saksi.
Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa seorang individu muslim
yang berperilaku adil akan memiliki citra dan reputasi yang baik serta
integritas yang tinggi di hadapan manusia dan Tuhan-nya. Karena, sifat
dan perilaku adil merupakan salah satu perintah Allah.
Perilaku
adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan salah satu tiket untuk
mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi yang baik. Karena
dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk
berbagi dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang
lain (QS Ali Imran 3:104). Tanpa itu, kebaikan apapun yang kita bagi
dan sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri dan keluar melalui
telinga kanan. Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi
antara perilaku dan perkataan
0 komentar:
Posting Komentar